Tujuan Akidah Islam Akidah Islam mempunyai banyak tujuan yaitu: a. Untuk mengikhlaskan niat dan ibadah hanya kepada Allah. Karena Allah adalah Pencipta yang tidak ada sekutu bagi-Nya, maka tujuan dari ibadah haruslah diperuntukkan hanya kepada-Nya . b. Membebaskan akal dan pikiran dari kegelisahan yang timbul dari lemahnya akidah.
Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini kami akan coba membahas terkait pentingnya aqidah dalam kehidupan seorang insan. Semoga yang kami bahas ini bia bermanfaat untuk kita secara bahasa artinya ikatan. Sedangkan secara istilah aqidah artinya keyakinan hati dan pembenarannya terhadap sesuatu. Dalam pengertian agama maka pengertian aqidah adalah kandungan rukun iman, yaituBeriman dengan AllahBeriman dengan para malaikatBeriman dengan kitab-kitab-NyaBeriman dengan para Rasul-NyaBeriman dengan hari akhirBeriman dengan takdir yang baik maupun yang burukSehingga aqidah ini juga bisa diartikan dengan keimanan yang mantap tanpa disertai keraguan di dalam hati seseorang lihat At Tauhid lis Shaffil Awwal Al Aali hal. 9, Mujmal Ushul hal. 5Kedudukan Aqidah yang BenarSebab-Sebab Penyimpangan dari Aqidah yang BenarKedudukan Aqidah yang BenarAqidah yang benar merupakan landasan tegaknya agama dan kunci diterimanya amalan. Hal ini sebagaimana ditetapkan oleh Allah Ta’ala di dalam firman-Nyaفَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلا صَالِحًا وَلا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا“Maka barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya hendaklah dia beramal shalih dan tidak mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Nya dalam beribadah kepada-Nya.” QS. Al Kahfi 110Allah ta’ala juga berfirman,وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ“Sungguh telah diwahyukan kepadamu dan kepada orang-orang sebelummu Sungguh, apabila kamu berbuat syirik pasti akan terhapus seluruh amalmu dan kamu benar-benar akan termasuk golongan orang-orang yang merugi.” QS. Az Zumar 65Ayat-ayat yang mulia ini menunjukkan bahwa amalan tidak akan diterima apabila tercampuri dengan kesyirikan. Oleh sebab itulah para Rasul sangat memperhatikan perbaikan aqidah sebagai prioritas pertama dakwah mereka. Inilah dakwah pertama yang diserukan oleh para Rasul kepada kaum mereka; menyembah kepada Allah saja dan meninggalkan penyembahan kepada ini telah diberitakan oleh Allah di dalam firman-Nyaوَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ“Dan sungguh telah Kami utus kepada setiap umat seorang Rasul yang menyerukan Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut sesembahan selain Allah'” QS. An Nahl 36Bahkan setiap Rasul mengajak kepada kaumnya dengan seruan yang serupa yaitu, “Wahai kaumku, sembahlah Allah. Tiada sesembahan yang benar bagi kalian selain Dia.” lihat QS. Al A’raaf 59, 65, 73 dan 85. Inilah seruan yang diucapkan oleh Nabi Nuh, Hud, Shalih, Syu’aib dan seluruh Nabi-Nabi kepada kaum shallallahu alaihi wa sallam menetap di Mekkah sesudah beliau diutus sebagai Rasul selama 13 tahun mengajak orang-orang supaya mau bertauhid mengesakan Allah dalam beribadah dan demi memperbaiki aqidah. Hal itu dikarenakan aqidah adalah fondasi tegaknya bangunan agama. Para dai penyeru kebaikan telah menempuh jalan sebagaimana jalannya para nabi dan Rasul dari jaman ke jaman. Mereka selalu memulai dakwah dengan ajaran tauhid dan perbaikan aqidah kemudian sesudah itu mereka menyampaikan berbagai permasalahan agama yang lainnya lihat At Tauhid Li Shaffil Awwal Al Aali, hal. 9-10.Baca Juga Aqidah Kuat, Bangsa HebatSebab-Sebab Penyimpangan dari Aqidah yang BenarPenyimpangan dari aqidah yang benar adalah sumber petaka dan bencana. Seseorang yang tidak mempunyai aqidah yang benar maka sangat rawan termakan oleh berbagai macam keraguan dan kerancuan pemikiran, sampai-sampai apabila mereka telah berputus asa maka mereka pun mengakhiri hidupnya dengan cara yang sangat mengenaskan yaitu dengan bunuh diri. Sebagaimana pernah kita dengar ada remaja atau pemuda yang gantung diri gara-gara diputus pula sebuah masyarakat yang tidak dibangun di atas fondasi aqidah yang benar akan sangat rawan terbius berbagai kotoran pemikiran materialisme segala-galanya diukur dengan materi, sehingga apabila mereka diajak untuk menghadiri pengajian-pengajian yang membahas ilmu agama mereka pun malas karena menurut mereka hal itu tidak bisa menghasilkan keuntungan materi. Jadilah mereka budak-budak dunia, shalat pun mereka tinggalkan, masjid-masjid pun sepi seolah-olah kampung di mana masjid itu berada bukan kampungnya umat Islam. Alangkah memprihatinkan, wallaahul musta’aan disadur dari At Tauhid Li Shaffil Awwal Al Aali, hal. 12Oleh karena peranannya yang sangat penting ini maka kita juga harus mengetahui sebab-sebab penyimpangan dari aqidah yang benar. Di antara penyebab itu adalahBodoh terhadap prinsip-prinsip aqidah yang benar. Hal ini bisa terjadi karena sikap tidak mau mempelajarinya, tidak mau mengajarkannya, atau karena begitu sedikitnya perhatian yang dicurahkan untuknya. Ini mengakibatkan tumbuhnya sebuah generasi yang tidak memahami aqidah yang benar dan tidak mengerti perkara-perkara yang bertentangan dengannya, sehingga yang benar dianggap batil dan yang batil pun dianggap benar. Hal ini sebagaimana pernah disinggung oleh Umar bin Khaththab radhiyallahu anhu, “Jalinan agama Islam itu akan terurai satu persatu, apabila di kalangan umat Islam tumbuh sebuah generasi yang tidak mengerti hakikat jahiliyah.” [su_spacer] Ta’ashshub fanatik kepada nenek moyang dan tetap mempertahankannya meskipun hal itu termasuk kebatilan, dan meninggalkan semua ajaran yang bertentangan dengan ajaran nenek moyang walaupun hal itu termasuk kebenaran. Keadaan ini seperti keadaan orang-orang kafir yang dikisahkan Allah di dalam ayat-Nya, “Dan apabila dikatakan kepada mereka Ikutilah wahyu yang diturunkan Tuhan kepada kalian!’ Mereka justru mengatakan, Tidak, tetapi kami tetap akan mengikuti apa yang kami dapatkan dari nenek-nenek moyang kami’ Allah katakan Apakah mereka akan tetap mengikutinya meskipun nenek moyang mereka itu tidak memiliki pemahaman sedikit pun dan juga tidak mendapatkan hidayah?” QS. Al Baqarah 170 [su_spacer]Taklid buta mengikuti tanpa landasan dalil. Hal ini terjadi dengan mengambil pendapat-pendapat orang dalam permasalahan aqidah tanpa mengetahui landasan dalil dan kebenarannya. Inilah kenyataan yang menimpa sekian banyak kelompok-kelompok sempalan seperti kaum Jahmiyah, Mu’tazilah dan lain sebagainya. Mereka mengikuti saja perkataan tokoh-tokoh sebelum mereka padahal mereka itu sesat. Maka mereka juga ikut-ikutan menjadi tersesat, jauh dari pemahaman aqidah yang benar. [su_spacer]Berlebih-lebihan dalam menghormati para wali dan orang-orang saleh. Mereka mengangkatnya melebihi kedudukannya sebagai manusia. Hal ini benar-benar terjadi hingga ada di antara mereka yang meyakini bahwa tokoh yang dikaguminya bisa mengetahui perkara gaib, padahal ilmu gaib hanya Allah yang mengetahuinya. Ada juga di antara mereka yang berkeyakinan bahwa wali yang sudah mati bisa mendatangkan manfaat, melancarkan rezeki dan bisa juga menolak bala dan musibah. Jadilah kubur-kubur wali ramai dikunjungi orang untuk meminta-minta berbagai hajat mereka. Mereka beralasan hal itu mereka lakukan karena mereka merasa sebagai orang-orang yang banyak dosanya, sehingga tidak pantas menghadap Allah sendirian. Karena itulah mereka menjadikan wali-wali yang telah mati itu sebagai perantara. Padahal perbuatan semacam ini jelas-jelas dilarang oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Beliau bersabda, “Allah melaknat kaum Yahudi dan Nasrani karena mereka menjadikan kubur-kubur Nabi mereka sebagai tempat ibadah.” HR. Bukhari. Beliau memperingatkan umat agar tidak melakukan sebagaimana apa yang mereka lakukan Kalau kubur nabi-nabi saja tidak boleh lalu bagaimana lagi dengan kubur orang selain Nabi ? [su_spacer]Lalai dari merenungkan ayat-ayat Allah, baik ayat kauniyah maupun qur’aniyah. Ini terjadi karena terlalu mengagumi perkembangan kebudayaan materialistik yang digembar-gemborkan orang barat. Sampai-sampai masyarakat mengira bahwa kemajuan itu diukur dengan sejauh mana kita bisa meniru gaya hidup mereka. Mereka menyangka kecanggihan dan kekayaan materi adalah ukuran kehebatan, sampai-sampai mereka terheran-heran atas kecerdasan mereka. Mereka lupa akan kekuasaan dan keluasan ilmu Allah yang telah menciptakan mereka dan memudahkan berbagai perkara untuk mencapai kemajuan fisik semacam itu. Ini sebagaimana perkataan Qarun yang menyombongkan dirinya di hadapan manusia, “Sesungguhnya aku mendapatkan hartaku ini hanya karena pengetahuan yang kumiliki.” QS. Al Qashash 78. Padahal apa yang bisa dicapai oleh manusia itu tidaklah seberapa apabila dibandingkan kebesaran alam semesta yang diciptakan Allah Ta’ala. Allah berfirman yang artinya, “Allah lah yang menciptakan kamu dan perbuatanmu.” QS. Ash Shaffaat 96 [su_spacer]Kebanyakan rumah tangga telah kehilangan bimbingan agama yang benar. Padahal peranan orang tua sebagai pembina putra-putrinya sangatlah besar. Hal ini sebagaimana telah digariskan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam, “Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang akan menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi.” HR. Bukhari. Kita dapatkan anak-anak telah besar di bawah asuhan sebuah mesin yang disebut televisi. Mereka tiru busana artis idola, padahal busana sebagian mereka itu ketat, tipis dan menonjolkan aurat yang harusnya ditutupi. Setelah itu mereka pun lalai dari membaca Al Qur’an, merenungkan makna-maknanya dan malas menuntut ilmu agama. [su_spacer]Kebanyakan media informasi dan penyiaran melalaikan tugas penting yang mereka emban. Sebagian besar siaran dan acara yang mereka tampilkan tidak memperhatikan aturan agama. Ini menimbulkan fasilitas-fasilitas itu berubah menjadi sarana perusak dan penghancur generasi umat Islam. Acara dan rubrik yang mereka suguhkan sedikit sekali menyuguhkan bimbingan akhlak mulia dan ajaran untuk menanamkan aqidah yang benar. Hal itu muncul dalam bentuk siaran, bacaan maupun tayangan yang merusak. Sehingga hal ini menghasilkan tumbuhnya generasi penerus yang sangat asing dari ajaran Islam dan justru menjadi antek kebudayaan musuh-musuh Islam. Mereka berpikir dengan cara pikir aneh, mereka agungkan akalnya yang cupet, dan mereka jadikan dalil-dalil Al Qur’an dan Hadits menuruti kemauan berpikir mereka. Mereka mengaku Islam akan tetapi menghancurkan Islam dari dalam. disadur dengan penambahan dari At Tauhid li Shaffil Awwal Al Aali, hal. 12-13.Itulah pentingnya aqidah dalam kehidupan kita semua sebagai insan. Wallahu a’ Juga Perbedaan antara Aqidah, Tauhid dan Manhaj—Penulis Abu Mushlih Ari Wahyudi Artikel
dan Penyiaran Islam serta Bapak Dr. H. Edi Amin, M.A, selaku Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. 5. Drs. Wahidin Saputra, M. Ag selaku dosen pembimbing yang selalu meluangkan waktunya dan dengan sabar telah banyak membimbing, memberikan nasihat dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 6.
Aqidah Islam Membimbing Umatnya Agar – Ganti Bahasa Ganti Bahasa Tutup Bahasa Menu English Español Português Deutsch Français Русский Italiano Română Indonesian dipilih Pelajari Lebih Lanjut Unggah Memuat… Sesuaikan Menu Tutup Selamat datang di Scribd! Pengajuan Suara Manfaat Scribd Gratis Membaca FAQ & Dukungan Masuk Korsel Lihat Korsel Sebelumnya Korsel Berikutnya Apa itu Scribd? eBuku Buku Audio Majalah Podcast Skor Dokumen pilihan Jepretan Telusuri eBuku Kategori Pilihan Penerbit eBuku Terlaris Terkini Semua Buku eBuku Buku Buku Budaya Agama & Pengembangan Diri Perbaikan Rumah & Taman Eden Misteri, Kesenangan & Promosi Kejahatan Fantasi Sains dan fiksi ilmiah untuk anak-anak. Romansa Supernatural Fiksi Ilmiah & Matematika Fantasi Panduan Belajar & Persiapan Ujian Bisnis Kecil & Wirausahawan Semua Kategori Buku Audio Pencarian Kategori Pilihan Penerbit Terlaris Semua Buku Audio Fiksi Misteri, Kesenangan & Misteri Misteri Kegembiraan Penangguhan Romawi Saat Ini. & Promosi Fiksi Ilmiah & Fiksi Ilmiah Fantasi Dystopia Karir & Pertumbuhan Karir Kepemimpinan Biografi & Memoar Kisah Karyawan & Pemimpin Agama & Spiritualitas Inspirasi Zaman Baru & Spiritualitas Semua Kategori Kunjungi Majalah Pilihan Kategori Penerbit Semua Majalah Berita Bisnis Berita Hiburan Berita Politik Teknologi Berita Keuangan & Uang Keuangan Pribadi Karir & Pertumbuhan Bisnis Strategi Perencanaan Olahraga & Hiburan Hewan Peliharaan Olahraga & Acara Veo Olahraga Kesehatan Olahraga & Kebugaran Memasak, Makanan & Anggur Seni & Kerajinan Rumah & Berkebun & Penerbangan Semua Kalender Semua Podcast Semua Podcast Kategori Agama Agama & Spiritualitas Rahasia selebriti terkenal terkenal . , Hiburan dan Kejahatan Peradilan Pidana Ilmu Politik Ilmu Sosial Semua Genre Country Klasik Jazz dan Blues Sinema Pop dan Rock Kultus dan Ansambel Kuningan dan Perkusi Instrumen Gi Drum, Drum, Piano Kesulitan Menengah Artikel Ahli Navigasi Kategori Makalah Akademik Templat Bisnis File Pengadilan Semua Makalah Olahraga & Hiburan Olahraga & Latihan Beban Tinju Seni Bela Diri Agama & Spiritualitas Kristen Yudaisme Usia & Spiritual Seni Agama Buddha Baru Islam Musik Seni Pertunjukan Kesehatan Tubuh & Pikiran & Roh Penurunan Berat Badan Perbaikan Diri Teknik & Ilmu Politik Ilmu Politik Semua Bagian Aqidah Islam Membimbing Umatnya AgarMelawan Arus Deras Korean WaveAkidah Akhlakmi Kelas Iv Pages 101 150 Pendahuluan Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Berpikir, yang telah memberikan petunjuk agama yang benar kepada hamba-hamba-Nya. Puji dan syukur kepada Nabi Muhammad SAW karena telah membimbing umatnya dalam keteladanan yang baik, dan puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat, kebebasan dan kebijaksanaan untuk menyelesaikan surat ini. Inilah ilmu tentang konsep Islam Akah, dan semua itu telah dirangkum dalam dokumen ini agar lebih mudah dipahami dan lebih ringkas serta tepat. Untuk apa yang telah dianalisis dan dibahas dalam bab ini, pembaca akan masuk ke dalam pembahasan dan menyimpulkan dengan kesimpulan, rekomendasi dan diakhiri dengan artikel ini. Kami berharap pembaca dapat memikirkan berbagai hal yang berkaitan dengan konsep aqah Islam. Semoga surat ini bermanfaat bagi kita semua. Salam Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bandar Lampung, 11 September 2016 Melawan Arus Deras Korean Wave Satu. . Memperkenalkan …………………………………………. ……………………………………………………… …………… iii 2. Tujuan ……………………… ………………… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … v Bab 1 Pendahuluan 1 1. Latar Belakang ………………………………………. …….. ………………………………………. 1 2. Rumusan Masalah ….. .. …………………………………………. .. ………. … … … … … … 2 3. Tujuan surat… … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … 3 1. Memahami… … … … … … …. tiga 2. Lingkup aqah ……………………………………….. ……….. ………………………………………. 4 3. Tujuan aqah Islam ….. ………………………………………….. ……….. 4 … … … … 5 4. Aqah adalah kebenaran dalam Islam. … … … … … … . …………………………………. 9 6. Aqah bermanfaat bagi umat Islam. 10 5. . Bab 3 Kesimpulan 12 1. Kesimpulan . …………….. .. 12 2. REKOMENDASI ​​…………… Bab 12 Pendahuluan 1 . Nilai ilmu terletak pada isi ilmunya. Semakin berharga dan bermanfaat, semakin penting untuk dipelajari. Ilmu yang paling utama adalah ilmu yang mengukuhkan kita sebagai Pencipta Allah SWT. Oleh karena itu, orang yang tidak mengenal Allah SWT disebut kafir bahkan bergelar doktor. Sebenarnya mereka bodoh. Siapa yang lebih bodoh daripada orang yang bahkan tidak tahu siapa yang membuatnya?Aka ini penting karena Nabi Muhammad, hamba para nabi dan rasul, memimpin umatnya selama 13 tahun selama dia berada di Mekkah di wilayah itu. Itu adalah dasar dari semua tindakan. Dia adalah kepala dalam tubuh manusia. Jadi kalau negaranya hancur, harus dibenahi dari awal dulu. Di sinilah letak pentingnya busur ini. Ini juga tentang kebahagiaan dan kesuksesan di dunia ini dan akhirat. Dia adalah kunci surga. Aqah artinya mengikat. Ada kepercayaan pada kepercayaan orang yang mengikat mereka pada semua keraguan. Didefinisikan dengan kata Aqah agama berarti percaya kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, rasul, alam semesta dan percaya pada takdir Allah baik atau buruk. Ini disebut rukun iman, dan ada dua rukun dalam Islam. Pertama Aqah, artinya rukun iman, bersemayam di dalam hati dan tidak ada hubungannya dengan amal iman. Bagian ini disebut subjek atau prinsip. Kedua Apa yang harus dilakukan, atau jalan cinta Kewajiban seperti sholat, puasa, zakat dan semua sholat dianggap cabang. Nilai dari tindakan ini bisa baik atau buruk, baik atau istimewa. Oleh karena itu, ada dua syarat untuk menerima agama. Pertama adalah kesetiaan kepada Allah SWT berdasarkan Islam yang benar. Kedua Melaksanakan shalat sesuai anjuran Rasulullah SAW. Ini disebut cinta. Misalnya agama yang tidak memenuhi syarat benar, tidak mengikuti petunjuk Rasulullah SAW, menolak atau mengikuti Rasulullah SAW tetapi tidak benar. Misalnya, menyangkal cinta pada seseorang. sampai kedua kondisi terpenuhi. Inilah arti Al-Qur’an surah AI-Kahfi 110. Mereka yang ingin bertemu Tuhan harus berbuat baik dan menjauhi persahabatan. Tidak ada yang melayani Tuhan. “ Akidah Akhlakmi Kelas Iv Pages 101 150 Aqah adalah dasar iman seperti yang didefinisikan oleh Allah dan kita perlu mempercayainya dan disebut beriman Moomin. alias Perjalanan iman harus disertai dengan diskusi aqli. Tetapi pikiran manusia itu kecil, dan tidak semua yang bisa dipercaya dapat didengar dan dipahami oleh pikiran manusia. Namun, argumen naqli dapat memberikan keyakinan yang diharapkan bahwa itu adalah argumen yang valid. Merumuskan masalah1. Apa itu aqah?2. Dimana Aka? 3. Apa gagasan Islam? 4. Apa aqah yang benar dalam Islam? Bagaimana dengan aqah ala ahlus sunnah? Apakah aqah bermanfaat bagi umat Islam? AnNisa: 36 berikut!واعبدوا الله ولا تشركوا به شيO a. Setiap manusia wajib berTuhanOb. Setiap umat Islam wajib beramalyang banyakC. Setiap umat Islam wajibO prinsip akidah islam dalam surat an nisa ayat 36 dan tidak menyekutukanAllah SWTd. Setiap umat Islam wajibO beribadah sesuai dengankepercayaannya 1.

Aqidah Islam membimbing umatnya agar? sejahtera hidupnya hidupnya diridhai Allah SWT tetap sehat jasmani dan rohani dapat menentukan jalan hidupnya Semua jawaban benar Jawaban B. hidupnya diridhai Allah SWT. Dilansir dari Ensiklopedia, aqidah islam membimbing umatnya agar hidupnya diridhai allah swt. Dapatkan info dari Penakuis Terbaru tentang cpns,PGP,CPG,UT ,pppk dan kumpulan soal. Mari bergabung di Grup Telegram "Penakuis", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Takdirdan Konsep Kebebasan Manusia (Bagian 1) Al-Qur’an adalah kitab suci agama Islam yang merupakan kumpulan-kumpulan firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Di antara tujuan utama diturunkan Al-Qur’an adalah untuk menjadi pedoman manusia dalam menata kehidupannya agar memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Akidah akhlak merupakan mata pelajaran yang bertujuan agar peserta didik memperoleh ilmu yang baik dan benar, beriman dan menghayati segala sesuatu yang harus diyakini oleh semua umat Islam. Mempelajari akhlak akidah juga dapat membantu siswa mengamalkan akidah Islam, baik dalam akhlak antara manusia dengan Tuhan, maupun Jakarta - . Islam rahmatan lil alamin biasa disebutkan dalam beberapa konsep dasar agama Islam, Namun, masih banyak yang belum memahami maksud sesungguhnya.. Dalam Al Quran surat Al Anbiya ayat Hanya Khilafah yang Bisa Menjaga Akidah Umat Islam. Eksplorasi Januari 30, 2022. TintaSiyasi.com -- Dalam Islam akidah merupakan pondasi agama. Tidak akan tegak agama tanpa adanya akidah. Oleh karena itu, jika akidah seorang Muslim rusak, maka rusak pulalah agamanya. Sebagaimana pondasi, berarti akidah Islam merupakan hal yang sangat krusial Pertama tidak bertoleransi dalam akidah. Dalam hubuang bermasyarakat Alquran sangat menganjurkan agar umat Islam menjalin hubungan tidak hanya dengan sesama muslim melainkan juga dengan warga masyarakat yang non-muslim. Namun toleransi tersebut bukan dalam hal akidah. Hal ini secara tegas diisyaratkan dalam Q.S. al-Kafirun/109
Islam menyuruh umatnya memaksimalkan potensi berpikir manusia (akal) untuk memahami dan menjabarkan ajaran-ajaran Allah SWT yang tercantum dalam Al-Quran (Q.S. Az-Zumar:17-18, Al-Baqarah:170). Karena sifatnya yang universal, yang dengan demikian ajarannya mencakup seluruh bidang kehidupan manusia, Islam sama sekali menolak paham sekularisme.
.
  • lrok50ab64.pages.dev/739
  • lrok50ab64.pages.dev/300
  • lrok50ab64.pages.dev/726
  • lrok50ab64.pages.dev/939
  • lrok50ab64.pages.dev/638
  • lrok50ab64.pages.dev/542
  • lrok50ab64.pages.dev/70
  • lrok50ab64.pages.dev/327
  • lrok50ab64.pages.dev/789
  • lrok50ab64.pages.dev/903
  • lrok50ab64.pages.dev/990
  • lrok50ab64.pages.dev/111
  • lrok50ab64.pages.dev/481
  • lrok50ab64.pages.dev/254
  • lrok50ab64.pages.dev/869
  • akidah islam membimbing umatnya agar