Hujan es pernah terjadi sebelumnya di-beberapa wilayah di Indonesia, namun fenome-na hujan es masih merupakan fenomena yang langka sehingga memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Kelangkaan feome-na ini terjadi karena wilayah Indonesia berada di ekuator yang memiliki penerimaan panas mata-Otoritas Indonesia, termasuk Presiden Joko Widodo, menyebut curah hujan tinggi menjadi penyebab bencana banjir dan longsor yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia di awal tahun 2021. Hujan es ini bukan kali pertama terjadi di Indonesia, kondisinya semakin parah karena semakin banyak titik yang mengalami hal ini," ungkap Amien, dilansir dari laman ITS. Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga telah menyatakan perubahan iklim sudah nyata terjadi di seluruh dunia. Tingkat keasaman air hujan di berbagai daerah pernah diteliti, di antaranya Jogja, Bali, Bogor dan Jakarta. Penelitian itu menyimpulkan rata-rata tingkat pH (potential hydrogen) air hujan di sejumlah daerah itu adalah 7,2 sampai 7,4. Artinya, secara kualitas air hujan di Indonesia masih layak diminum oleh manusia. Karena fenomena ini bergeser, wilayah di Timur dari Bogor misalnya perlu bersiap-siap menerima hujan es yang disertai badai dan petir ini,” ujarnya. Baca juga: Hujan Es Melanda Sebagian Wilayah Bogor, Warga: Kayak Ditimpuk Batu. Terkait dampak yang ditimbulkan, Rini menjelaskan hujan es tidak memberikan dampak kerusakan yang mengkhawatirkan.
Peralihan dari satu musim ke musim lainnya atau musim pancaroba merupakan penyebab utama dari terjadinya hujan es. Saat hujan es, butiran-butiran es jatuh yang berasal dari kondensasi air hujan yang menggumpal diatas permukaan bumi. Fenomena hujan es terjadi di beberapa daerah di Indonesia pada bulan-bulan tertentu. Berikut ini adalah kejadian